Ejaan yang Pernah Berlaku dalam Bahasa Indonesia
EJAAN YANG PERNAH BERLAKU DALAM BAHASA INDONESIA
Selamat malam semua untuk sahabat website UNUHA dimanapun berada semoga diberikan nikmat sehat amiin ya rabbal alamin, pada bahasan kali ini saya akan mengupas tuntas materi tentang ejaan yang pernah berlaku dalam bahasa indonesia untuk lebih jelasnya silahkan simak dan baca dibawah ini.
Ejaan merupakan bagaimana menggambarkan bunyi kata dan kalimat yang menggunakan tanda baca dalam bentuk tulisan. Jadi kalau mau menulis karya ilmiah ejaan adalah acuan kita dalam menulis karya ilmiah karena kalau kita menulis karya ilmiah tidak menggunakan acuan ejaan maka dalam kita menulis karya ilmiah akan berantakan. Ejaan sebelum EYD ada ejaan lain selama ini yang kita ketahui adalah ejaan EYD ternyata ada ejaan sebelum EYD, ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia lebih dari satu, ejaan sebelum EYD yaitu:
1. Ejaan Van Ophuysen , ejaan Van Ophuysen berlaku pada zaman Belanda sesuai dengan nama penulisnya. Ejaan Van Ophuysen berlaku pada tahun 1901. Contoh Ejaan Van Ophuysen yaitu:
• Djoedjoer
• Sjarat
• Sajang
• Bapa’
2. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi, ejaan Soewandi berlaku setelah Indonesia merdeka. Ejaan Soewandi berlaku pada tahun 1947. Contoh ejaan Soewandi yaitu:
• Pura2
• Kura2
• Musjawarah
• chawatir
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diresmikan berdasarkan keputusan presiden Nomor 57 Tahu 1972, EYD berlaku pada tahun 1972. Contoh ejaan EYD yaitu:
• Jumat
• Doa
• Pura-pura
• sayang
4. PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai pedoman dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, PUEBI berlaku pada tahun 2015 sampai dengan sekarang. Contoh PUEBI yaitu:
• Allah
• Islam
• Jakarta
• Jawa Barat
• Bukit Barisan
Itulah uraian tentang ejaan bahasa Indonesia semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kita tentang ejaan bahasa Indonesia, mohon di bantu share Terimakasih.